Minggu, 26 Agustus 2018

Membacakan Cerita Pada Anak: Aktivitas Sederhana, Kaya Manfaat.

Membacakan Cerita Pada Anak: Aktivitas Sederhana, Kaya Manfaat.
Oleh: Laela Siddiqah

 
Setiap orang tua pasti ingin anaknya lancar membaca. Namun apakah anak perlu diajarkan membaca sejak bayi? Hehee... tentu tidak Bunda. Kita harus memberikan stimulasi sesuai pertumbuhan dan perkembangan anak. Jangan sampai memberikan tuntutan yang terlampau tinggi dan belum saatnya, yang justru dapat mengganggu proses tumbuh-kembang anak secara optimal.

Namun, kita bisa lho menciptakan situasi yang dapat membuat anak akrab dengan kegiatan membaca. Menumbuhkan rasa cinta dan senang dengan aktivitas membaca. Sejak kapan itu? Yaa… sejak dini. Lhooo, katanya tidak boleh ngajarin membaca???!!
Eeeh… diperhatikan lagi Bunda. Saya tidak mengatakan mengajari membaca dalam arti anak akan bisa membaca sejak dini. Tetapi, saya menyampaikan bagaimana menumbuhkan kesukaan anak pada aktivitas ini. Sehingga ke depan, harapannya menjadi lebih mudah bagi anak saat tiba waktunya belajar membaca.

Bagaimana caranya? Yuk kita simak bersama.

Kemampuan membaca merupakan keahlian yang diperoleh secara bertahap. Mengikuti tahapan perkembangan anak, kemampuan tersebut dapat mulai diasah sedini mungkin. Namun, pada tahap awal, yang perlu dilakukan adalah menjadikan aktivitas membaca sebagai hal yang asyik dan menyenangkan. Menciptakan penilaian yang baik dan positif pada kegiatan membaca. Yaitu melalui aktivitas membacakan cerita pada anak.

Membacakan cerita pada anak berarti kita membaca nyaring apa yang kita baca. Berbeda dengan mendongeng, yang bisa dilakukan tanpa menggunakan media bacaan. Menurut Roosie Setiawan, membacakan cerita dengan suara nyaring (read aloud) memiliki sejumlah manfaat, yaitu:
1.      Menstimulasi otak anak.
Sel-sel otak terangsang dari serangkaian stimulus yang diterima anak, yaitu adanya buku, gambar, tulisan, suara sertaekspresi wajah ibu atau ayah, dan sebagainya.
2.      Melatih pendengaran anak.
Indra pendengaran anak terstimulasi dengan mendengarkan suara ibu atau ayah yang membacakan cerita dengan nada, intonasi, dan intensitas suara yang berbeda-beda.
3.      Merangsang imajinasi anak.
Daya imajinasi anak berkembang melalui buku yang kita perlihatkan, terutama yang banyak menampilkan gambar penuh warna.
4.      Melatih rentang perhatian dan kemampuan mengingat.
Mengajak anak melihat buku sekaligus mendengarkan cerita dapat melatih kemampuan anak memberikan perhatian pada suatu aktivitas. Selain itu, daya ingat anak pun turut terasah.
5.      Mengenalkan konsep buku dan belajar pada anak.
Sejak dini anak menjadi tahu bahwa buku adalah benda yang dapat memberi informasi tentang sesuatu.
6.      Menambah kosakata baru dan pengertian kata.
Sudah jelas dengan mendengarkan cerita yang dibacakan, anak semakin kaya kata-kata.
7.      Mengenalkan ilustrasi dan gambar.
Melalui buku yang diperlihatkan kepada anak, anak dapat mengenal gambar dari benda-benda di sekitarnya.
8.      Mendekatkan orang tua dengan anak.
Setiap anak senang dan nyaman berada di dekat orangtuanya. Anak pun akan mengasosiasikan aktivitas membaca sebagai hal yang membuatnya nyaman.
9.      Menghadirkan teladan membaca bagi anak.
Orang tua yang senang membacakan buku cerita, akan menjadi sosok panutan anak untuk senang membaca.

Nah, aktivitas membacakan cerita pada anak ternyata banyak ya faedahnya. Selain dapat membuat anak senang dengan aktivitas membaca, keuntungan positif lain juga kita dapatkan. Tak perlu lama, luangkan waktu 10 menit setiap hari untuk membacakan buku untuk anak. Pilihlah buku yang sesuai dengan usia anak. Tetapi itu bukan keharusan. Buku apapun, bahkan majalah, buletin, atau koran pun tetap dapat dijadikan media. Pastikan yang ramah untuk anak.  Anak senang, Bunda pun bahagia.

Bontang, 24 Agustus 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar