Membacakan Cerita Pada Anak:
Aktivitas Sederhana, Kaya Manfaat.
Oleh: Laela Siddiqah
Setiap orang tua pasti ingin
anaknya lancar membaca. Namun apakah anak perlu diajarkan membaca sejak bayi?
Hehee... tentu tidak Bunda. Kita harus memberikan stimulasi sesuai pertumbuhan
dan perkembangan anak. Jangan sampai memberikan tuntutan yang terlampau tinggi
dan belum saatnya, yang justru dapat mengganggu proses tumbuh-kembang anak
secara optimal.
Namun, kita bisa lho menciptakan
situasi yang dapat membuat anak akrab dengan kegiatan membaca. Menumbuhkan rasa
cinta dan senang dengan aktivitas membaca. Sejak kapan itu? Yaa… sejak dini.
Lhooo, katanya tidak boleh ngajarin membaca???!!
Eeeh… diperhatikan lagi Bunda. Saya
tidak mengatakan mengajari membaca dalam arti anak akan bisa membaca sejak
dini. Tetapi, saya menyampaikan bagaimana menumbuhkan kesukaan anak pada
aktivitas ini. Sehingga ke depan, harapannya menjadi lebih mudah bagi anak saat
tiba waktunya belajar membaca.
Bagaimana caranya? Yuk kita simak
bersama.
Kemampuan membaca merupakan
keahlian yang diperoleh secara bertahap. Mengikuti tahapan perkembangan anak,
kemampuan tersebut dapat mulai diasah sedini mungkin. Namun, pada tahap awal,
yang perlu dilakukan adalah menjadikan aktivitas membaca sebagai hal yang asyik
dan menyenangkan. Menciptakan penilaian yang baik dan positif pada kegiatan
membaca. Yaitu melalui aktivitas membacakan cerita pada anak.
Membacakan cerita pada anak berarti
kita membaca nyaring apa yang kita baca. Berbeda dengan mendongeng, yang bisa dilakukan
tanpa menggunakan media bacaan. Menurut Roosie Setiawan, membacakan cerita
dengan suara nyaring (read aloud) memiliki sejumlah manfaat, yaitu:
1.
Menstimulasi
otak anak.
Sel-sel otak terangsang
dari serangkaian stimulus yang diterima anak, yaitu adanya buku, gambar,
tulisan, suara sertaekspresi wajah ibu atau ayah, dan sebagainya.
2.
Melatih
pendengaran anak.
Indra pendengaran anak
terstimulasi dengan mendengarkan suara ibu atau ayah yang membacakan cerita
dengan nada, intonasi, dan intensitas suara yang berbeda-beda.
3.
Merangsang
imajinasi anak.
Daya imajinasi anak
berkembang melalui buku yang kita perlihatkan, terutama yang banyak menampilkan
gambar penuh warna.
4.
Melatih
rentang perhatian dan kemampuan mengingat.
Mengajak anak melihat
buku sekaligus mendengarkan cerita dapat melatih kemampuan anak memberikan
perhatian pada suatu aktivitas. Selain itu, daya ingat anak pun turut terasah.
5.
Mengenalkan
konsep buku dan belajar pada anak.
Sejak dini anak menjadi
tahu bahwa buku adalah benda yang dapat memberi informasi tentang sesuatu.
6.
Menambah
kosakata baru dan pengertian kata.
Sudah jelas dengan
mendengarkan cerita yang dibacakan, anak semakin kaya kata-kata.
7.
Mengenalkan
ilustrasi dan gambar.
Melalui buku yang
diperlihatkan kepada anak, anak dapat mengenal gambar dari benda-benda di
sekitarnya.
8.
Mendekatkan
orang tua dengan anak.
Setiap anak senang dan
nyaman berada di dekat orangtuanya. Anak pun akan mengasosiasikan aktivitas
membaca sebagai hal yang membuatnya nyaman.
9.
Menghadirkan
teladan membaca bagi anak.
Orang tua yang senang
membacakan buku cerita, akan menjadi sosok panutan anak untuk senang membaca.
Nah, aktivitas membacakan cerita pada anak ternyata banyak ya faedahnya. Selain dapat membuat anak senang dengan aktivitas membaca, keuntungan positif lain juga kita dapatkan. Tak perlu lama, luangkan waktu 10 menit setiap hari untuk membacakan buku untuk anak. Pilihlah buku yang sesuai dengan usia anak. Tetapi itu bukan keharusan. Buku apapun, bahkan majalah, buletin, atau koran pun tetap dapat dijadikan media. Pastikan yang ramah untuk anak. Anak senang, Bunda pun bahagia.
Bontang, 24 Agustus 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar